Allah peduli kepada para pezikir tak perlu diragukan lagi. Siapa yang belum mengetahui bagaimana Allah menilai orang-orang yang selalu menyeru Diri-Nya? Al-Quran yang mulia (Al-Karim) telah menerangkan Allah peduli terhadap orang-orang yang selalu mengingat Diri-Nya. Allah SWT telah berfirman:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku" (QS. Al-Baqarah: 152).
Cobalah perhatikan ayat di atas bagaimana Allah peduli kepada orang-orang yang mengingat Diri-Nya. Adakah Anda telah menyadari bahwa apa yang dikatakan Allah adalah kebenaran mutlak? Perkataan Allah bukanlah sebagaimana perkataan makhluk-Nya. Allah peduli karena hamba-Nya telah menjalankan perintah-Nya untuk berzikir.
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya" (QS. Al-Ahzab: 41).
Dengan keluasan kasih sayang-Nya dan kemahaluasan ilmu-Nya, Allah mengetahui akan kepedulian hamba-hamba-Nya atas perintah yang telah diturunkan Allah kepadanya melalui Rasul-Nya saw. Allah sesungguhnya tidak pernah membiarkan hamba-hamba-Nya yang berzikir (para pezikir) dengan setulus hati, selain Dia (Allah) akan membalasnya dengan keluasan kasih sayang (rahmat)-Nya. Atas dasar rahmat-Nya, Allah telah berketetapan menyebut para pezikir sebagai ulul albab (orang-orang berakal). Itulah kepedulian Allah diberikan kepada para pezikir. Coba perhatikan ayat berikut:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulul albab), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah (berzikir) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Ali Imran: 190-191).
Adalah Allah benar dalam perkataan (firman)-Nya. Adakah yang sanggup untuk mengatakan: "Itu tidak benar?" Naudzu billahi min dzalik. Hanya orang-orang zalim-lah yang berani berkata seperti itu. Di manakah Dia (Allah) berada? Adakah Anda akan berkata: "Allah ada di 'arasy-Nya, dan 'arasy Allah ada di atas air." ?
Adakah Anda menyadari di mana 'arasy Allah, yang di atas air itu, berada? Adakah Anda akan berkata: "Itu kata Al-Quran?" Anda benar telah mengutip ayat Al-Quran. Akan tetapi, Anda tidak tahu di mana 'arasy Allah itu jika Allah tidak mengizinkan untuk memperlihatkannya.
Jika benar-benar tidak tahu, maka cukuplah Al-Quran itu dapat dijadikan sandaran sebagai kebenaran akan keberadaan-Nya. Dari situ, adakah masih menyangkal bahwa ulul albab itu, sebagaimana telah diterangkan pada ayat di atas, adalah orang-orang yang suka berzikir, tafakur, bertasbih, dan selalu berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk yang selalu mengajak kepada api neraka?
Baca: Akhlak Pezikir dan Pemikir
Jika benar-benar tidak tahu 'arasy Allah, mengapa masih juga tidak berbuat mengikuti ayat-ayat Allah? Jika Anda orang-orang berakal, pastilah Anda akan mengikuti perintah Allah, yaitu berzikir di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Orang-orang yang suka berzikir, dia juga suka bertafakur, bertasbih dan juga selalu berlindung kepada Allah di setiap keadaan dan waktu. Hatinya tidak pernah melupakan Allah.
5 thoughts on “Allah Peduli Kepada Para Pezikir”