Milik siapakah kerajaan langit dan bumi? Kita tahu dari Al-Quran, Allah menegaskan, "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi."
Kerajaan di langit, tentu saja, tidak sama dengan kerajaan di bumi. Kiranya ada yang mengetahui kerajaan di langit, maka dia pasti telah melakukan pelawatan ke langit. Tapi, dengan apa dan bagaimanakah dia melakukannya? Perkara yang sungguh sangat sulit diketahui oleh seluruh umat manusia.
Benarkah firman Allah tersebut? Orang-orang beriman pasti tak meragukannya, sebab itu adalah firman Allah.
Kelemahan manusia, khususnya terkait dengan derajat keimanan, disebabkan sangat berorientasi kepada pengetahuan akalnya yang sangat terbatas. Sangat sedikit jumlahnya yang memiliki keimanan yang sangat kuat atas kebenaran firman Allah.
Jika dikatakan bahwa "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi," maka keimanan yang kuat, sekali lagi, sebagaimana yang diterangkan oleh Allah di dalam Al-Quran, tidak akan membantahnya.
Ditunjukkan Allah Kerajaan Langit dan Bumi
Dengan seizin Allah, orang-orang yang sangat kuat keimanan dan keyakinannya akan ditunjukkan oleh Allah kerajaan-kerajaan tersebut.
Persoalannya adalah adakah kaum mukmin secara tulus benar-benar mulai meyakini akan kekuasaan Allah? Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana, maka setiap apa yang difirmankan-Nya tidaklah sebagaimana ucapan makhluk-Nya. Jika Allah memiliki kerajaan, maka Dia pasti memilikinya.
Bagaimanakah wujud keimanan seseorang jika dia benar-benar beriman kepada Allah? Keimanan bukanlah berbentuk fisik-materi-bendawi, melainkan wujudnya sebagaimana dibuktikan dengan pelaksanaan iman dalam kehidupan seorang hamba di dalam kekuasaan Allah.
Silakan baca: Makna Beriman Kepada yang Ghaib
Keimanan sangat sulit hanya diperlihatkan secara fisik jika di hatinya tidak sebagaimana yang tampak terlihat dalam pandangan mata, terdengar dalam pembicaraan lisan. Karena itu, kerajaan langit dan kerajaan bumi tidak sebatas apa yang tampak terlihat secara fisik, melainkan juga secara metafisik.
Allah-lah yang menjadikan seseorang menjadi raja sebagaimana yang Dia kehendaki, baik di langit maupun di bumi. Kerajaan di bumi, secara kasat mata, dapat disaksikan oleh panca indera manusia (secara zahiriah), tetapi bagaimanakah yang tidak kasat mata? Apalagi yang ada di langit. Siapakah raja-raja yang ada di langit? Tiadalah yang dapat diantarkan ke dalam kerajaan-kerajaan tersebut, selain Allah-lah yang memperjalankannya.***