Jangan biarkan hati tidak memuji Allah. Seuyunan dalam kebersamaan sepatutnya diupayakan. Serangkaian hidup dalam menghambakan diri (ibadah) tak patut jika hanya sendiri tanpa 'berduaan'.
Jika terbilang satu keberadaan manusia, sesungguhnya telah tercipta dua. Ada yang tampak terlihat (raga) dan ada yang tidak tampak (jiwa). Keduanya harus bergandengan ke mana pun tujuan yang hendak dituju.
Jangan Biarkan Jiwa Tidak Sehat
Keberadaan manusia tak dapat hidup jika tak ada duanya (jiwa dan raga). Jiwa yang berada di kedalaman kerap kali terabaikan. Padahal, seorang manusia yang jiwanya sehat, raganya pun sehat. Ada olah raga, sayangnya tak ada olah jiwa. Kebanyakan manusia di dunia lebih memperhatikan raganya daripada jiwanya.
Jiwa -- unsur ruhaniah keberadaan manusia -- memiliki peran yang utama dibandingkan dengan raga (unsur jasmaniah). Keutamaan jiwa lebih mengarahkan keberadaan manusia untuk tunduk mematuhi perintah dan larangan Tuhan. Sedangkan, raga -- dominasinya ada pada akalnya -- sering mengarahkan pada keindahan alam dunia yang tampak. Keduanya berperan secara berbeda sejalan dengan kehendak Allah dalam penciptaan.
Jika keutamaan jiwa diabaikan, maka seorang manusia akan lebih memilih dominasi akalnya. Sayangnya, ketika akal dibiarkan mendominasi kehidupan, maka manusia selalu diajak untuk memenuhi setiap permintaan hawa nafsunya -- yang selalu mengajak pada keburukan atau kejahatan.
Kodratiah yang ditetapkan Allah atas hawa nafsu pada setiap diri manusia telah mengundang iblis untuk mempengaruhi akalnya. Maka, tergodalah manusia yang selalu memerankan akalnya mengikuti ajakan iblis yang menguasai hawa nafsunya.
Ketidakseimbangan manusia dalam kehidupan di dunia, karena mengabaikan jiwanya, berdampak terhadap jiwanya itu sendiri. Jiwa menjadi tidak stabil (instabilitas). Keutamaan-keutamaan jiwa dibiarkan begitu saja, sedemikian hingga iblis telah mengalahkan jiwanya.
Pada kondisi jiwa yang demikian, maka kekuatan untuk mengabdikan diri kepada Allah menjadi semakin lemah. Ujung-ujungnya adalah kehidupannya berada pada kekuatan iblis menjerat jiwanya.
Jangan biarkan hati tidak memuji Allah adalah suatu perjuangan memberdayakan jiwa yang secara fitrahnya mengikuti ajakan kebenaran. Ajakan seperti itu untuk melemahkan dominasi akal yang mudah dipengaruhi oleh ajakan hawa nafsu.
Kedudukan akal sepatutnya tidak harus dinomorsatukan, melainkan memberdayakan jiwa untuk lebih menjadikan suasana hidup yang dipenuhi dengan kedamaian, ketenteraman dan kebahagiaan. Akal harus lebih bijak mengajak jiwa untuk menghambakan diri kepada kemahabesaran Allah***
It’s the best time to make some plans for the future
and it’s time to be happy. I have read
this post and if I could I wish to suggest you some interesting things or advice.
Maybe you could write next articles referring
to this article. I wish to read even more things about it!
Thank you for your attention. God willing, we will try to write the next article.
Thank you so much. Insya Allah