Agenda Allah dalam Kehidupan Orang Beriman
agenda allah
 
Catatan besar (agenda) Allah dalam kehidupan orang beriman ada 5 yang tercakup di dalam hatinya. Kelima agenda ini akan menentukan arah yang dapat menyelamatkan orang beriman itu sendiri.
 
Bagaimanakah Anda menyikapinya?
 
Anda pasti bertanya: Apa saja agenda Allah yang ada pada hati orang beriman itu? Bukankah semua orang punya hati nurani? Seperti apakah agenda tersebut?
 
Bagus, ini pertanyaan besar yang meniscayakan Anda hadir di dalam jiwa. Setidaknya begitu.

Agenda Allah

Jika Anda dapat menggambarkan suasana jiwa Anda dalam kehidupan yang tidak ada pelanggaran dan dosa, apa yang dapat Anda ceritakan kepada kami?
 
Tentu saja, dalam kondisi jiwa yang semacam itu, Anda akan menerangkan penuh dengan suka cita. Tidak duka cita.

#1. Allah Sangat Merindukan Orang yang Merindu kepada-Nya

Anda sesungguhnya tidak lagi asing atas keterangan Allah di dalam kitab-Nya, bahwa Allah niscaya akan mengingat hamba-Nya apabila hamba-Nya selalu mengingat-Nya.
 
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (QS. Al-Baqarah: 152).
 
 
Agenda ini telah dibuktikan oleh Allah sendiri hingga telah banyak orang-orang beriman yang sungguh-sungguh berzikir (di dalam hati) mendapati akan kepastian janji-Nya.
 
Tumbuhnya kerinduan karena hatinya tak pernah kosong dari mengingat Allah. Orang yang tidak rindu, sebaliknya, di dalam hatinya tak ada menyebut-nyebut asma Allah.
 
Tak ada ukuran yang dapat dijadikan patokan atas kerinduan seorang hamba selain dia selalu zikir di dalam hatinya menyebut asma Allah.
 
Dan Allah Maha Mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya yang sangat merindukan-Nya.  

#2. Allah Menurunkan Ketenteraman ke dalam Hati Orang-Orang yang Berzikir

Adakah Anda berkeyakinan akan kepastian Allah menurunkan ketenteraman ke dalam hati orang yang selalu berzikir? Jika yakin, pastilah keimanan Anda takkan menolak atas firman Allah berikut ini:
 
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra'd: 28).
 
Diturunkan ketenteraman ke dalam hati orang beriman yang, tentu saja, hatinya selalu berzikir. Bagaimana jika orang beriman hatinya tidak berzikir? Pasti hatinya tidak tenteram.
 
Berzikir di hati bukanlah keinginan manusia, tetapi merupakan kehendak Allah. Maka, bagi siapa pun orang beriman yang mengikuti perintah Allah pasti dia akan meraih ketenteraman di dalam hatinya. Inilah perintah Allah untuk berzikir di dalam hati:
 
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai" (QS. Al-A'raaf: 205).

#3. Allah Menambahkan Keimanan ke dalam Hati yang Tenteram

Peningkatan keimanan sangat terkait secara signifikan dengan ketenteraman hati. Allah-lah yang telah menurunkan ketenteraman dan bertambahnya keimanan ke dalam hati orang beriman. Semua dapat terjadi karena keikhlasan dalam berzikir di hati.
 
"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana," (QS. Al-Fath: 4).
 
Bukan sebuah rekayasa akal-pikiran untuk mencapai tingkat ketenteraman dan bertambahnya keimanan. Peran akal untuk memosisikan hati selalu berzikir adalah kesediaan akal mendengarkan hati berzikir.
 
Al-hasil, ketenteraman yang dapat dijalankan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah menghasilkan kualitas iman seseorang. Ketetapan Allah dikukuhkan dengan kekuasaan-Nya, sedangkan manusia (orang-orang beriman) tinggal mengikuti-Nya.

#4. Allah Mengilhamkan Jalan Takwa kepada Hati Yang Suci

Sangat niscaya akan terjadinya jiwa yang suci pada seorang hamba. Jalan takwa telah dibentangkan oleh Allah untuk menuju kepada-Nya.
 
Karena itu, kesucian jiwa dan ketakwaan adalah dua sisi dalam kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kesuciaan jiwa diperoleh dengan perjuangan menyucikan jiwa dan jalan takwa merupakan bentuk anugerah Allah yang diturunkan kepada hamba-Nya.
 
Allah telah bersumpah atas matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi dan jiwa untuk mengilhamkan (jalan) takwa kepada seorang hamba yang telah menyucikan jiwanya (lihat QS. Asy-Syams: 1-10).
 
Jalan menuju takwa membutuhkan perjuangan. Pertama dan paling utama yang harus diperjuangkan dalam penyucian jiwa adalah belajar untuk tetap istiqamah dalam berzikir.
 
Cahaya Allah akan memancar ke seluruh penjuru hingga setan takkan lagi mampu mengadakan siasat jahatnya kepada seorang hamba yang istiqamah berzikir.

#5. Allah Menghadirkan Petunjuk ke dalam Hati Orang Bertakwa

Itulah yang telah diterangkan di dalam Al-Quran untuk orang-orang bertakwa:
 
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Al-Baqarah: 5).
 
Sebagai Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Mengetahui, Allah memberikan penghargaan kepada orang-orang beriman yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya.
 
Perjuangan hamba Allah di jalan-Nya tidaklah semudah yang dibayangkan selain harus secara istiqamah dijalankan dengan penuh kesabaran.
 
Akan tetapi, sesulit apa pun jika memiliki niat yang tulus dan tekad hati yang kuat untuk mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran, pastilah akan dapat diraih.
 
Kebahagiaan menyelimuti jiwa kehidupan orang bertakwa dengan sebenar-benar bertakwa kepada Allah. Tiada hidup yang lebih menenteramkan jiwa selain Allah telah berbicara langsung kepadanya.***
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top